Read Full Post

Tiada Hari Tanpa Teror di Tamalanrea

Makassar, Februari 1997 Kecemasan merasuki segenap penghuni perumahan dosen (perdos) Universitas Hasanuddin (Unhas) Tamalanrea dan perumahan sekitarnya. Mereka telah kehabisan akal menghadapi maraknya teror rampok di lingkungan mereka hidup. Wasiat leluhur warisan tetua dari kampung mereka untuk menjaga dan melindungi […]

Artikel
Read Full Post

Tamalanrea, 1990-1995

Ia akhirnya meninggalkan Lorong ‘satu nol delapan’ – gang buntu – markas besar juragan kambing, kampoeng toea Baraya, kecamatan Bontoala, memasuki kawasan ‘kumuh’ utara Makassar. Di lorong itu, dirinya melepas masa kecil, menikmati masa remaja dan kemahasiswaannya, lingkungan yang amat […]

Artikel
Read Full Post

Ode Kematian

Jika kematian adalah wujud lain dari kekalahan, maka kekalahan demi kekalahan telah menerpanya. Kematian demi kematian terus merenggutnya. *** Kamus Bahasa Indonesia mengartikan ‘mati’ sebagai sudah hilang nyawanya; tidak hidup lagi: tidak bernyawa; tidak berasa lagi; padam; tidak dapat berbuat […]

Artikel
Read Full Post

Penyaksian Sejarah; Catatan Kecil dari Buku 98-99

SUATU pagi yang cerah di kota makassar, seluruh kehidupan dan hiruk pikuknya dari kepengatan di balik terik matahari, satu ruang di mana ruang publik bergeser ke ruang intelektual. Yah, sekilas membaca buku 98-99 yang berwarna merah yang ditulis oleh seorang […]

Artikel
Prof Amran Razak
Read Full Post

Prof Amran Razak: Catatan & Kesaksian Seorang Demonstran

Semangat reformasi yang bergulir 20 tahun lalu masih tersandera oleh berbagai persoalan bangsa. Masalah ekonomi, praktek korupsi makin trendy, dan lemahnya penegakan hukum masih menjadi agenda terbesar yang dihadapi bangsa kita. Demikian kata Prof. Amran Razak dalam pengantar bukunya — […]

Artikel