Kesaksian La Ride

Hari-hari ini

menjelang dies natalis ke-34

aku tamasya melepas rindu

sambil meninjau keadaan

dan merenungkan  masa depan

di kampus Unhas Tamalanrea

(Aku kangen kepadamu, saudaraku, tapi kau tak punya waktu untukku)

Aku menyusuri jalan-jalan kotor

diantara pilar-pilar beton yang pucat

dan mencium bau busuk dari W.C.

Aku menyaksikan sampah bertebaran

proposal-proposal yang penuh disposisi

dan pengumuman-pengumuman yang kacau bahasanya

Aku mendengar huru-hara manusia

di tengah pusaran birokrasi dan administrasi

Beratus-ratus meja berdesakan di kantor pusat

menghadang harapan, gagasan, dan maksud baik

(Aku bersua denganmu, saudaraku, tapi bahasamu amat sukar kupahami)

Aku melewati berpuluh-puluh ruang kuliah

yang temboknya penuh tempelan dan coretan

Aku mendengar instruksi dan dongeng di kelas

diantara teriakan-teriakan usil mahasiswa

Di dalam udara yang dipenuhi slogan dan piano

aku melihat mahasiswa-mahasiswa tanpa kegiatan

dan dosen-dosen yang tidak betah tinggal di kampus

Aku menyaksikan keadaan kacau-kacau,

administrasi yang macet, dan kekosongan batin

Aku bertanya :

Bagaimana mungkin ilmu mekar

bila kita hanya punya gedung-gedung beton,

tetapi tidak memiliki daya kemauan yang dilembagakan ?

Mana mungkin tumbuh pohon ilmu

bila kita hanya mampu menghabiskan dana pinjaman,

tetapi tidak berusaha menumbuhkan tradisi keilmuan ?

(Aku berkumpul denganmu, saudaraku, tapi sikap hidup kita berpisah)

***

       ***

 *Sajak Ridwan Effendy : “Kesaksian 1990” – kumpulan sajak-sajak dari Unhas “NAPAS KAMPUS”, skk.  Identitas, 1994. hal. 102-103. (editor : Anil Hukma)

____________________________________________

La Ride adalah nama panggilan Ridwan Effendy, mahasiswa Fakultas Sastra – jurusan Sastra Indonesia – Universitas Hasanuddin, Makassar (1978). Penghuni utama Biararomoromo di Lorong Kambing 108  jalan Mesjid Raya – Baraya. Wakil Ketua Kelompok Remaja Lingkungan Baraya (LIBARA). Salah seorang penutur dongeng  buku pertama ‘Demonstran Dari Lorong Kambing’ (DDLK).  Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Sastra Unhas (1983). Dedengkot Teater Sembilan dan pengurus Dewan Kesenian Makassar (DKM). Pendiri senior Teater Kampus Unhas (TKU) bersama Hasymi Ibrahim. Wartawan muda perintis surat kabar Harian Fajar (1981) bersama seangkatannya Hamid Awaluddin dan Aidir Amin Daud. Dosen senior Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin. Ridwan meninggal dunia, jumat 18 Oktober 2013, terserang penyakit jantung ketika sedang bercanda sejumlah seniman di Gedung Kesenian – Societet de Harmonie.